" alt="SILIWANGI"></a> Komando Daerah Militer III/Siliwangi (sering disingkat Kodam III , Kodam Siliwangi , atau Kodam III/Siliwangi ) merupakan Komando Kewilayahan Pertahanan yang meliputi provinsi Jawa Barat dan provinsi Banten . Motto Kodam Siliwangi adalah Esa Hilang, Dua Terbilang . ★ Sejarah Pembentukan Kodam Siliwangi Lima hari setelah proklamasi, pada 22 Agustus 1945 , pemerintah membentuk Badan Keamanan Rakyat (BKR) sebagai wadah perjuangan. Seiring dengan ancaman yang kian meningkat, pada 5 Oktober 1945, BKR kemudian diubah menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR). Jawa Barat kebagian membentuk Komandemen-I TKR yang membawahkan 3 divisi. Divisi-I meliputi Keresidenan Banten dan Bogor (bermarkas di Serang), Divisi-II meliputi Keresidenan Jakarta dan Cirebon (bermarkas di Linggarjati, dan Divisi-III meliputi Keresidenan Priangan (bermarkas di Bandung ). Tanggal 20 Mei 1948 , ketiga divisi tersebut disatukan menjadi"Divisi Siliwangi" dan bermarkas di Tasikmalaya . Nama Siliwangi terus dipertahankan, walaupun nama kesatuan berubah menjadi Tentara&Teritorium (T&T) III Siliwangi, 24 Juli 1950 . Kemudian menjadi Kodam VI/Siliwangi, 24 Oktober 1959 dan menjadi Kodam III/Siliwangi, 2 Februari 1985 . Momentum pemilihan nama"Siliwangi" pertama kali, 20 Mei menjadi hari jadi Kodam III/Siliwangi. ★ Kisah Prabu Siliwangi sangat dikenal dalam sejarah Sunda sebagai Raja Pajajaran. Salah satu naskah kuno yang menjelaskan tentang perjalanan Prabu Siliwangi adalah kitab Suwasit . Kitab tersebut berisi 22 bab perjalanan Prabu Siliwangi dimulai dari ayahnya, Prabu Anggararang Raja Kerajaan Gajah. Setelah Prabu Anggararang merasa puteranya layak memangku jabatan raja, akhirnya kerajaan diserahkan kepada Pangeran Pamanah Rasa (sebelum bergelar Siliwangi). Mengenai nama Siliwangi, dijelaskan bahwanama tersebut adalah gelar setelah Pangeran Pamanah Rasa masuk Islam sebagai salah satu syarat mempersunting murid Syaikh Quro, yakni Nyi Ratu Subanglarang. Dari isteri ketiga ini, kemudian melahirkan Kian Santang yang bergelar Pangeran Cakrabuana di Cirebon dan Rara Santang, ibunda Sunan Gunung Jati. Bersamaan dengan luasnya wilayah Gajah, kemudian Prabu Siliwangi menciptakan senjata Kujang, berbentuk melengkung dengan ukiran harimau di tangkainya. Senjata tersebut kemudian menjadi lambang Jawa Barat. Nama kerajaan Gajah pun diganti menjadi kerajaan Pajajaran, karena menjajarkan (menggabung) kerajaan Gajah dengan kerajaan Harimau Putih. Kisah dalam Kitab Suwasit diakhiri dengan mokhsa (menghilang) dan dipindahkannya kerajaan Pajajaran ke alam Gaib bersama Harimau Putih. Pada kitab yang sudah diterbitkan oleh Jelajah Nusa, dikisahkan dalam bab keempat bahwa setelah menjadi kerajaan Gajah, Pangeran Pamanah Rasa melakukan pengembaraan hingga di sebuah hutan di wilayah Majalengka. Ketika hendak meminum air dari curug (air terjun), Pangeran Pamanah Rasa dihadang oleh siluman Harimau Putih sehingga terjadi pertarungan hebat hingga setengah hari. Namun berkat kesaktian Pangeran Pamanah Rasa, siluman Harimau itu bisa dikalahkan dan tunduk padanya. Kitab yang diterbitkan dengan sambutan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan kemudian mengisahkan bahwa Harimau Putih berubah wujud menjadi manusia untuk mendampingi pengembaraan Pangeran Pamanah Rasa hingga menaklukkan kerajaan Galuh dengan bantuan Harimauu Putih. Bahkan disebutkan, ketika terjadi penyerangan olehkerajaan Mongol (mungkin masa Kubilai Khan), kerajaan Gajah dibantu pasukan Harimau Putih. Tentunya, meskipun kental dengan unsur mitos, kitab tersebut merupakan sumber sejarah yang sangat penting. ◆◇ PALEIS van de Legercommandant atau istanapanglima tertinggi militer adalah sebutan bagi gedung yang sekarang menjadi Markas Kodam III Siliwangi. Bangunan megah yang sekarang berfungsi sebagai kantor militer iniberdiri pada tahun 1918. Pembangunan gedung ini memakan waktu dua tahun lamanya. Berdasarkan catatan sejarah, pada awal abad ke-20, Pemerintah Hindia Belanda menjadikan Kota Bandung sebagai pusat pemerintahan sekaligus pusat komando militer. Maka tak heran, jika banyak dilakukan pembangunan gedung-gedung yang bisa menunjang kota Bandung sebagai pusat pemerintahan. Termasuk, pemindahanuntuk kekuatan militer. Diawali dengan pemindahan Departemen Peperangan (Departement van Oorlog) dari Jakarta ke Bandung yang berada di Jalan Kalimantan sekarang. Kemudian, dibangunlah rumah kediaman bagi panglima tertinggi militer pemerintahan Hindia Belanda sebagai rumahdinasnya. Usai Perang Dunia II, rencana pemindahan ibu kota ke Bandung tidak terealisasikan karena Indonesia dikuasai Jepang, maka gedung Paleis van de Legercommandant pun tak lagi didiami sang panglima. Pascakemerdekaan Indonesia, gedung ini kemudian menjadi markas bagi tentara Divisi I/Siliwangi yang saat itu merupakan gabungan dari Brigade I/Tirtayasa, Brigade II/Suryakancana, Brigade III/Kian Santang, Brigade IV/Guntur, dan Brigade V/Sunan Gunung Jati. Gedung istana panglima tertinggi ini memiliki desain tegak dan lurus khas militer rancangan dua bersaudara Schoemaker. Kini,ruangan dalam bangunan utama salah satunya diberi nama Ruang Sudirman yang terdiri dari ruang utama, pataka, kehormatan dan tamu VIP. Penamaan Sudirman disematkan untuk mengenang Jenderal Besar Sudirman. Penyematan nama Sudirman pun diikuti dengan dipasangnya patung sosok Sudirman beserta relief perjuangan Sudirman selama masa kemerdekaan di ruang utama. Ruang Sudirman yang diresmikan pada tahun 1994 ini pun, masih terjaga dengan baik. Begitu pula dengan keseluruhan bangunan utama Kodam III/Siliwangi. Tak heran, jika gedung markas Kodam III/Siliwangi terpilih menjadi salah satu bangunan yang mampu mempertahankan bangunan cagar budaya dalam Heritage Award tahun ini. (Dok. ”PR” )*** +Lokasi : Jalan Aceh 59 Kota Bandung +Fungsi : Kantor Militer , merupakan komando kewilayahan pertahanan yang meliputi Provinsi Jawa Barat dan Banten +Arsitek : R.L.A. Schoemaker& C.P. WolffSchoemaker +Tahun Berdiri : 1918 +Kondisi bangunan : Pada bangunan utama terdiri dari Ruang Sudirman, Ruang Abdul Haris Nasution, dan Ruang Kosasih (Aula). +Ruang Sudirman, terdiri dari 4 ruang: -Ruang utama (ruang upacara-upacara tradisi Kodam III/Siliwangi) -Ruang pataka (tempat menyimpan pataka(*) Kodam III/Siliwangi) -Ruang kehormatan (tempat foto prajurit Siliwangi teladan, panji kesatuan prajurit Siliwangi dan foto penerima Bintang Sakti) -Ruang tamu VIP (untuk menerima tamu kehormatan) (*)lambang kebanggaan, kehormatan, dan kesiapan menjalankan tugas.
Posted by: http://tekslink.blogspot.in/
"
alt="SILIWANGI"></a> Komando Daerah Militer III/Siliwangi
(sering disingkat Kodam III , Kodam Siliwangi , atau Kodam III/Siliwangi
) merupakan Komando Kewilayahan Pertahanan yang meliputi provinsi Jawa
Barat dan provinsi Banten . Motto Kodam Siliwangi adalah Esa Hilang, Dua
Terbilang . ★ Sejarah Pembentukan Kodam Siliwangi Lima hari setelah
proklamasi, pada 22 Agustus 1945 , pemerintah membentuk Badan Keamanan
Rakyat (BKR) sebagai wadah perjuangan. Seiring dengan ancaman yang kian
meningkat, pada 5 Oktober 1945, BKR kemudian diubah menjadi Tentara
Keamanan Rakyat (TKR). Jawa Barat kebagian membentuk Komandemen-I TKR
yang membawahkan 3 divisi. Divisi-I meliputi Keresidenan Banten dan
Bogor (bermarkas di Serang), Divisi-II meliputi Keresidenan Jakarta dan
Cirebon (bermarkas di Linggarjati, dan Divisi-III meliputi Keresidenan
Priangan (bermarkas di Bandung ). Tanggal 20 Mei 1948 , ketiga divisi
tersebut disatukan menjadi"Divisi Siliwangi" dan bermarkas di
Tasikmalaya . Nama Siliwangi terus dipertahankan, walaupun nama kesatuan
berubah menjadi Tentara&Teritorium (T&T) III Siliwangi, 24 Juli
1950 . Kemudian menjadi Kodam VI/Siliwangi, 24 Oktober 1959 dan menjadi
Kodam III/Siliwangi, 2 Februari 1985 . Momentum pemilihan
nama"Siliwangi" pertama kali, 20 Mei menjadi hari jadi Kodam
III/Siliwangi. ★ Kisah Prabu Siliwangi sangat dikenal dalam sejarah
Sunda sebagai Raja Pajajaran. Salah satu naskah kuno yang menjelaskan
tentang perjalanan Prabu Siliwangi adalah kitab Suwasit . Kitab tersebut
berisi 22 bab perjalanan Prabu Siliwangi dimulai dari ayahnya, Prabu
Anggararang Raja Kerajaan Gajah. Setelah Prabu Anggararang merasa
puteranya layak memangku jabatan raja, akhirnya kerajaan diserahkan
kepada Pangeran Pamanah Rasa (sebelum bergelar Siliwangi). Mengenai nama
Siliwangi, dijelaskan bahwanama tersebut adalah gelar setelah Pangeran
Pamanah Rasa masuk Islam sebagai salah satu syarat mempersunting murid
Syaikh Quro, yakni Nyi Ratu Subanglarang. Dari isteri ketiga ini,
kemudian melahirkan Kian Santang yang bergelar Pangeran Cakrabuana di
Cirebon dan Rara Santang, ibunda Sunan Gunung Jati. Bersamaan dengan
luasnya wilayah Gajah, kemudian Prabu Siliwangi menciptakan senjata
Kujang, berbentuk melengkung dengan ukiran harimau di tangkainya.
Senjata tersebut kemudian menjadi lambang Jawa Barat. Nama kerajaan
Gajah pun diganti menjadi kerajaan Pajajaran, karena menjajarkan
(menggabung) kerajaan Gajah dengan kerajaan Harimau Putih. Kisah dalam
Kitab Suwasit diakhiri dengan mokhsa (menghilang) dan dipindahkannya
kerajaan Pajajaran ke alam Gaib bersama Harimau Putih. Pada kitab yang
sudah diterbitkan oleh Jelajah Nusa, dikisahkan dalam bab keempat bahwa
setelah menjadi kerajaan Gajah, Pangeran Pamanah Rasa melakukan
pengembaraan hingga di sebuah hutan di wilayah Majalengka. Ketika hendak
meminum air dari curug (air terjun), Pangeran Pamanah Rasa dihadang
oleh siluman Harimau Putih sehingga terjadi pertarungan hebat hingga
setengah hari. Namun berkat kesaktian Pangeran Pamanah Rasa, siluman
Harimau itu bisa dikalahkan dan tunduk padanya. Kitab yang diterbitkan
dengan sambutan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan kemudian mengisahkan
bahwa Harimau Putih berubah wujud menjadi manusia untuk mendampingi
pengembaraan Pangeran Pamanah Rasa hingga menaklukkan kerajaan Galuh
dengan bantuan Harimauu Putih. Bahkan disebutkan, ketika terjadi
penyerangan olehkerajaan Mongol (mungkin masa Kubilai Khan), kerajaan
Gajah dibantu pasukan Harimau Putih. Tentunya, meskipun kental dengan
unsur mitos, kitab tersebut merupakan sumber sejarah yang sangat
penting. ◆◇ PALEIS van de Legercommandant atau istanapanglima tertinggi
militer adalah sebutan bagi gedung yang sekarang menjadi Markas Kodam
III Siliwangi. Bangunan megah yang sekarang berfungsi sebagai kantor
militer iniberdiri pada tahun 1918. Pembangunan gedung ini memakan waktu
dua tahun lamanya. Berdasarkan catatan sejarah, pada awal abad ke-20,
Pemerintah Hindia Belanda menjadikan Kota Bandung sebagai pusat
pemerintahan sekaligus pusat komando militer. Maka tak heran, jika
banyak dilakukan pembangunan gedung-gedung yang bisa menunjang kota
Bandung sebagai pusat pemerintahan. Termasuk, pemindahanuntuk kekuatan
militer. Diawali dengan pemindahan Departemen Peperangan (Departement
van Oorlog) dari Jakarta ke Bandung yang berada di Jalan Kalimantan
sekarang. Kemudian, dibangunlah rumah kediaman bagi panglima tertinggi
militer pemerintahan Hindia Belanda sebagai rumahdinasnya. Usai Perang
Dunia II, rencana pemindahan ibu kota ke Bandung tidak terealisasikan
karena Indonesia dikuasai Jepang, maka gedung Paleis van de
Legercommandant pun tak lagi didiami sang panglima. Pascakemerdekaan
Indonesia, gedung ini kemudian menjadi markas bagi tentara Divisi
I/Siliwangi yang saat itu merupakan gabungan dari Brigade I/Tirtayasa,
Brigade II/Suryakancana, Brigade III/Kian Santang, Brigade IV/Guntur,
dan Brigade V/Sunan Gunung Jati. Gedung istana panglima tertinggi ini
memiliki desain tegak dan lurus khas militer rancangan dua bersaudara
Schoemaker. Kini,ruangan dalam bangunan utama salah satunya diberi nama
Ruang Sudirman yang terdiri dari ruang utama, pataka, kehormatan dan
tamu VIP. Penamaan Sudirman disematkan untuk mengenang Jenderal Besar
Sudirman. Penyematan nama Sudirman pun diikuti dengan dipasangnya patung
sosok Sudirman beserta relief perjuangan Sudirman selama masa
kemerdekaan di ruang utama. Ruang Sudirman yang diresmikan pada tahun
1994 ini pun, masih terjaga dengan baik. Begitu pula dengan keseluruhan
bangunan utama Kodam III/Siliwangi. Tak heran, jika gedung markas Kodam
III/Siliwangi terpilih menjadi salah satu bangunan yang mampu
mempertahankan bangunan cagar budaya dalam Heritage Award tahun ini.
(Dok. ”PR” )*** +Lokasi : Jalan Aceh 59 Kota Bandung +Fungsi : Kantor
Militer , merupakan komando kewilayahan pertahanan yang meliputi
Provinsi Jawa Barat dan Banten +Arsitek : R.L.A. Schoemaker& C.P.
WolffSchoemaker +Tahun Berdiri : 1918 +Kondisi bangunan : Pada bangunan
utama terdiri dari Ruang Sudirman, Ruang Abdul Haris Nasution, dan Ruang
Kosasih (Aula). +Ruang Sudirman, terdiri dari 4 ruang: -Ruang utama
(ruang upacara-upacara tradisi Kodam III/Siliwangi) -Ruang pataka
(tempat menyimpan pataka(*) Kodam III/Siliwangi) -Ruang kehormatan
(tempat foto prajurit Siliwangi teladan, panji kesatuan prajurit
Siliwangi dan foto penerima Bintang Sakti) -Ruang tamu VIP (untuk
menerima tamu kehormatan) (*)lambang kebanggaan, kehormatan, dan
kesiapan menjalankan tugas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar