Jumat, 02 Desember 2011

Israel,The Untouchable. Anak Emas Babe

Ulasan ini tidak lagi membahas ’sepak terjang” Israel pada peristiwa bar-bar  pasukan komando Israel terhadap aktifis kemanusiaan untuk Palestina, tapi ingin menyampaikan beberapa hal penting menyangkut profil negara Israel terhadap AS dari saat Perang Dunia-I hingga saat ini.
Beberapa hari ini kita telah banyak menerima informasi mengenai  seputar aksi brutal Israel dalam penyerangan terhadap konvoi Kapal-kapal berisi aktifis kemanusiaan dari berbagai negara yang masuk dari Turki menuju Jalur Gaza dengan menempuh Laut Mediterania yang memang sedang diblokade Israel untuk melumpuhkan pemerintahan Hamas.
Pada PD-1, orang-orang Israel yang berserakan di seantro Eropa khususnya di Jerman, berpihak kepada Sekutu.  Ketika Hitler menjadi pemimpin Jerman (1933) kebenciannya terhadap Yahudi dapat dilampiaskan dengan mencoret orang Yahudi sebagai Warga Negara Jerman (1935).
Setelah itu dalam  PD-2 dia membangun berbagai kamp konsentrasi untuk menyiksa tahanan terutama sekali adalah orang-orang Yahudi. Banyak tempat seantero Jerman menjadi saksi bisu tempat pembanataian tersebut. Mereka memberi nama-nama kamp tersebut dengan sebutan yang menyeramkan misalnya kamp Belsen tempat ribuan Yahudi dibakar hidup-hidup.
Menurut sejarah, kebencian Hitler kepada Yahudi mencapai titik nadir, yakni pembersihan etnis atau Holocaust. Diperkirakan 6 juta orang Yahudi, Gipsi, dan Slavic telah dibunuh dalam kamp konsentrasi Jerman di seantero Eropa.
Usai PD-2, orang Yahudi yang berserakan di seluruh Dunia kembali ke Tanah mereka  di beberapa kantong Yahudi di Palestine (1946).. Mereka kembali ke tanahnya  sesuai dengan sejarah masa lalu nun jauh dari jangkauan kita, yakni pemahaman adanya sebuah tanah leluhur di masa Kerajaan Pemerintahan Phonisia, tahun 830 SM - 1 M. Tanah inilah yang mereka anggap tanah mereka yang kemudian diduduki oleh Arab saat Islam menguasai seluruh Jazirah Arab dan sekitarnya, mulai abad ke 6 M.
Atas bantuan Amerika dan Inggris mereka memperoleh beberapa areal saja untuk bedampingan hidup dengan Palestina.. Mereka menmpati beberapa koloni historis wilayah  tersebut.  Mulailah babak baru percecokan abadi dengan Arab.
Pada tahun 1947 Israel memenangi pertempuran. Campur tangan PBB membagi wilayah Paletina/Arab dengan Israel hingga luasnya berimbang dengan teritorial Palestina, bahkan beberapa teritorial Palestina berada dalam “jepitan” wilayah Israel. Secara geografis, areal land scape Israel yang baru  ini lebih 70% wilayah perbatasan Israel ‘dikepung’ oleh Mesir (Egypt), Yordania (Jordan), Libanon (Lebanon), Syria, dan Palestina. Sedangkan Arab Saudi berbatasan  dengan Semenanjung Sinai, Israel Selatan.
Ketika Israel menjadi sebuah negara yang berdaulat, perang dengan Arab terjadi beberapa kali. Semuanya akhirnya dimenangkan oleh Israel, misalnya Tahun 1967. Wilayah teritorial Palestina/Arab pun semakin mengecil. Bahkan Dataran tinggi Golan milik Syria juga berhasil dianeksasi Israel. Semakin luaslah wiayah Yahudi ini.  Meskipun  dikelilingi oleh negara-negara Arab, Israel sukses memenangi perang melawan negara-negara Arab termasuk perang Enam Hari 1967 yang dikenal dengan perang Yom Kipur.
Posisi Amerika di Dunia Arab
Mengingat peranan Amerika di Arab perlu dijaga dan berpengaruh besar  terhadap kepentingan mereka,  Israel inilah yang menjadi tulang punggung Amerika Serikat. Berkali-kali  kejadian demi kejadian menjadi bukti : apapun yang dilakukan Israel terhadap Palestina dan Negara-negara Arab, Amerika Serikat  “tutup mulut”  bungkam seribu bahasa.
Tentu tidak perlu lagi dituliskan kejadian-demi kejadian satu persatu dalam ulasan ini, setiap saat kita bisa melihat dengan kasat mata sepak terjang Israel dalam memperlakukan siapapun, negara apapun . Layaknya i kita melihat anak big bos melakukan apapun, siapa berani larang??.. Melawan? Silahkan saja asal siap  hadapi serangan demi serangan, kecuali  Hezbollah di Lebanon yang sempat bikin malu Israel..  Kalau tidak siap, ya siap-siaplah menanggung resiko, demikian pendapat pemerintah Israel.
Rahasia : Mengapa Amerika melindungi Israel.?
Perlu diketahui, banyak imigran asal Israel yang menjadi warga Amerika Serikat pada masa pelarian dari Negara Arab sebelum PD-1. Dan ketika mereka pulang kembali ke The Holy Land (sebutan tanah yang dijanjikan untuk jewish  setelah PD-2) beberapa diantara mereka  kembali memasuki Amerika Serikat. Diterima oleh AS sebagai saudara  dan dianggap berperan penting dalam mendukung AS dan Sekutu membantu kemenangan mereka dalam Perang Dunia-2.
Banyak diantara mereka segera menjadi Warga Negara AS. Kesempatan emas ini dipergunakan sebaik-baiknya. AKhirnya anak dan cucu berkembang biak, salah satunya yang terkenal adalah mantan Menlu James Baker era Bill Clinton. Dia juga taipan sejagad pemilik Excon Mobil Oil dan pemilik perusahaan tentara bayaran dunia, Black Water Services.
Masih banyak lagi anak, cucu Yahudi yang menjadi oarng berpengaruh di AS dalam bidang intligen, Pertahanan, Teknologi, Pengusaha dan Birokrat serta dalam Senat AS di Capitol Hill dan di White House of Representative mereka sangat banyak.
Kita tidak heran sehari sebelum WTC ambruk, seluruh pekerja Israel telah diliburkan serentak, padahal tanggal 11 September itu adalah hari Kerja. Kita juga tidak heran, bagaimana ahli elektronik, teknologi dan Informatika Israel menguasai network internet  dunia dan media masa serta pusat berita Dunia untuk lebih dahulu menerbitkan opini dunia sesuai dengan pola dan kebijakan kepentingan  Israel dan AS..
Jadi bukan tidak mungkin mereka-merekalah yang merancang dan membangun visi dan misi pemerintahan AS dalam konstelasi pengaruh Global khususnya di Jazirah Arab, apalagi dalam peranannya terhadap kebijakan mengenai Palestina dan dalam segala hal.
Kita tidak heran mengapa mereka dengan mudah menyerang kamp perlindungan Palestina dengan pesawat tempur, dengan meriam dan Tank. Kita tidak heran Israel terang-terangan membantu kepentingan AS dimana saja berada, kita juga tidak heran mereka berani konfrontasi dengan Iran dan negara manapun yang mencoba-coba melawan Big Bos nya.
Demikian beberapa hal dibalik rahasia Israel/ Yahudi mengapa mereka bisa sesuka hati melakukan apa saja di dunia ini termasuk menyerang terang-terangan konvoi sukarelwan kemanusiaan untuk Jalur Gaza..
Dalam situasi begini, memang benar saat ini dan entah sampai kapan, Israel itu kesannya The Untouchable bagi lawan-lawan politik dan luar negeri musuhnya. Jadi di atas kertas semua bisa mereka menangkan selama AS memang mendukung terang-terangan..
Siapapun Israel, siapapun pelindungnya,kita berharap Israel menghargai manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang mulia. Hak azasi manusia patut dijujung tinggi, jangan perlakukan bangsa  lain sebagai bangsa yang nista. Keangkuhan dan kecongkakan dan keangkuhan itu sendiri nanti yang akhirnya menurunkan citra dan kemampuan sebuah Negara, seperti Nazi Jerman bersama Hitler seperti masa lalu, atau seperti Mongolia bersama Jenghis Khan dan Khubilai Khan pada sejarah yang silam …
Saat ini Israel tidak dapat disentuh… Anak emas tertua  Babe sih… semoga bermanfaat..
salam, abanggeutanyo.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Daftar Blog Saya